HIPKA

HIPKA

Umum

Feb 21, 2025

Kamrussamad : HIPKA Fokus Kawal Target Pertumbuhan ekonomi Indonesia 8 %

Pemerintahan Prabowo-Gibran  target pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2029, HIPKA di bawah kepemimpinan Bapak Kamrussamad bersama seluruh anggota di Indonesia kawal dengan fokus pada regulasi, implementasi, serta empat pilar utama: konsumsi masyarakat, belanja pemerintah, investasi, dan ekspor.


1. Regulasi: Mendorong Kebijakan yang Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

HIPKA harus menjadi mitra strategis pemerintah dalam memastikan kebijakan yang pro-pertumbuhan dengan langkah-langkah berikut:

a. Regulasi yang Mendorong Konsumsi Masyarakat

  • Mendukung  penundaan pajak penghasilan (PPh) bagi kelas menengah tetap 11% , Memberikan Makan Bergizi gratis, Penghapusan Hutang Koperasi/UMKM,  Naikan gaji guru/hakim, Pemanfaatan Devisa Hasil ekspor  perkuat fiskal untuk meningkatkan daya beli.
  • Memastikan kebijakan subsidi tetap tepat sasaran, terutama untuk energi, pangan, dan transportasi.
  • Mendorong insentif bagi industri kreatif dan digital untuk memperkuat sektor konsumsi berbasis inovasi.

b. Regulasi yang Mengoptimalkan Belanja Pemerintah

  • Memastikan alokasi APBN yang efektif dengan memangkas belanja yang tak berdampak nyata ,  untuk infrastruktur produktif, bukan hanya belanja birokrasi.
  • Mendorong pembelian produk dalam negeri oleh pemerintah untuk meningkatkan produksi lokal.
  • Mendorong transparansi dan percepatan tender proyek pemerintah agar belanja lebih cepat berdampak.

c. Regulasi yang Menarik Investasi

  • Mendorong stabilitas regulasi investasi agar tidak berubah-ubah, menciptakan kepastian usaha.
  • Menyederhanakan regulasi perizinan industri padat karya agar penciptaan lapangan kerja lebih cepat.
  • Mendorong insentif pajak bagi investasi berbasis hilirisasi sumber daya alam, digi
  • tal, manufaktur dan Carbon credit 

d. Regulasi yang Mempercepat Ekspor

  • Mendorong insentif ekspor non-komoditas, seperti industri manufaktur dan ekonomi kreatif.
  • Mempermudah birokrasi ekspor bagi UMKM agar lebih kompetitif di pasar global.
  • Mempercepat perjanjian dagang internasional untuk membuka akses pasar baru bagi pengusaha Indonesia.

2. Implementasi: Meningkatkan Eksekusi di Lapangan

HIPKA perlu memastikan kebijakan tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar dieksekusi dengan baik.

a. Meningkatkan Konsumsi Masyarakat

  • Mendorong program digitalisasi UMKM untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan konsumsi domestik.
  • Membangun ekosistem ritel modern berbasis produk lokal untuk mengurangi ketergantungan impor.
  • Mengkampanyekan Gerakan Bangga Buatan Indonesia agar masyarakat lebih memilih produk dalam negeri.

b. Meningkatkan Efektivitas Belanja Pemerintah

  • HIPKA dapat berperan sebagai mitra strategis dalam proyek-proyek pemerintah untuk mempercepat realisasi anggaran.
  • Membangun ekosistem bisnis berbasis digital agar belanja pemerintah lebih efisien dan transparan.
  • Mengusulkan skema Public-Private Partnership (PPP) agar swasta dapat turut serta dalam pembangunan infrastruktur.

c. Meningkatkan Investasi

  • HIPKA dapat menjadi fasilitator investasi dengan membuka platform matchmaking investor dengan startup dan industri strategis.
  • Mendorong pembiayaan berbasis syariah dan fintech lending untuk mempercepat penyaluran modal ke UMKM dan industri kreatif.
  • Mengembangkan Zona Ekonomi Khusus (KEK) baru di luar Jawa untuk meningkatkan pemerataan investasi.

d. Mendorong Ekspor

  • HIPKA dapat membantu pengusaha dalam mendapatkan sertifikasi dan akses pasar internasional.
  • Membangun platform ekspor digital bagi UMKM untuk menembus pasar luar negeri.
  • Memperkuat ekspor berbasis industri halal dan ekonomi syariah sebagai keunggulan kompetitif Indonesia.

3. Target di Empat Pilar Utama

a. Konsumsi Masyarakat (Target: Pertumbuhan di atas 5%)

  • Meningkatkan daya beli melalui insentif pajak dan stabilitas harga kebutuhan pokok.
  • Mendorong sektor ritel dan e-commerce agar konsumsi tetap tumbuh kuat.
  • Memperkuat industri kreatif, pariwisata, dan kuliner untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

b. Belanja Pemerintah (Target: Efektivitas APBN meningkat hingga 90%)

  • Mendorong belanja lebih banyak untuk infrastruktur produktif, pendidikan, dan kesehatan.
  • Memastikan proyek pemerintah tidak hanya besar, tetapi juga memiliki dampak langsung pada ekonomi rakyat.

c. Investasi (Target: Peningkatan Investasi Asing dan Domestik hingga Rp 1.500 Triliun per Tahun)

  • Meningkatkan investasi di sektor manufaktur, teknologi, dan energi hijau.
  • Mendorong lebih banyak investasi dalam negeri agar pertumbuhan tidak tergantung pada investor asing.

d. Ekspor (Target: Pertumbuhan Ekspor Non-Migas hingga 15% per Tahun)

  • Meningkatkan ekspor produk berbasis hilirisasi (misalnya produk turunan sawit, nikel, dan perikanan).
  • Mendorong ekspor jasa berbasis digital dan ekonomi kreatif sebagai sumber devisa baru.

Kesimpulan

Di bawah kepemimpinan Bapak Kamrussamad, HIPKA harus memainkan peran kunci dalam:

  1. Regulasi → Mendorong kebijakan pro-konsumsi, belanja pemerintah yang efektif, peningkatan investasi, dan ekspor yang lebih kompetitif.
  2. Implementasi → Memastikan kebijakan berjalan di lapangan melalui kolaborasi dengan pengusaha, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.
  3. Target Makroekonomi → Memastikan konsumsi, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor tumbuh sesuai target agar ekonomi Indonesia bisa mencapai 8% pada 2029.

Dengan pendekatan ini, HIPKA bisa menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Subscribe Our Newsletter